Headlines News :

Translate

Home » » Yang Tidak Bisa di Ucapkan PAPA

Yang Tidak Bisa di Ucapkan PAPA

Written By Dwita Mido Gumelar on Rabu, 12 Oktober 2011 | 16.00



Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orangtuanya…akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Papa? Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk meneleponmu? Mugkin dulu sewaktu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang kerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil….Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa menganggapmu bisa, Papa akan melepas roda bantu di sepedamu… Kemudian Mama bilang: “Jangan duluPapa, jangan dilepas dulu roda bantunya”… Mama takut putri manisnya jatuh lalu terluka… Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putrid kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek minta boneka atau mainan baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas: “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”.. Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata: “Sudah dibilang! Jangan minum air dingin!”. Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasehatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja… kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh”. Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat –sangat luar biasa berharga… Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu… Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama… Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering meneleponmu, atau bahkan datang kerumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia…: Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu ngobrol berdua di ruang tamu.. Sadarkah kamu, kalau hati Papa cemburu? Saat kamu mulai lebih dipercaya dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah unukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya… Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir..dan setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut…ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan memarahimu.. sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang sangat ditakuti Papa akan segera datang? “Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa:.
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata-mata hanya karena memikirkan masadepanmu nanti.. Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa.
Ketika kamu menjadi gadis dewasa.. dan kamu harus pergi kuliah dikota lain.. papa harus melepasmu dibandara.. Tahukah kamu bahwa badan papa terasa kaku untuk memelukmu ? Papa hanya tersenyum sambil member nasihat iniitu, dan menyuruhmu berhati-hati. Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat. Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit airmata disudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baikbaik ya saying ?”. Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…. kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan keningnya adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan apa yang kamu inginkann.. kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak..tidak bisa !” Padahal dalam batun Papa, ia sangat ingin mengatakan “iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”. Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum.
Saat kamu diwisuda sebagai sarjana.. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan member tepuktangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat ‘putri kecilnya’ yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang saat seorang teman Lelakimu datang kerumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin.. Karena Papa tahu.. Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya… Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia.. Apakah kamu mengetahui,dihari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang dan menangis ? Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdo’a, dalam lirih do’anya kepada Tuhan “Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik.. Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik.. bahagiakanlah ia bersama suaminya.”
Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk.. Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.. Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya… Papa telah selesai tugasnya.
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita, adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat.. Bahkan ketika dia tidak kuat untuk menangis.. Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal.
Banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Abah / Romo / Papa / Papi kita… Tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya..


pengarang :Irvi Hestu Nugraheni
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | MidoSearch | Mido
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. MidoSearch - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by MidoSearch